Windiarti’s Weblog

Just another WordPress.com weblog

humor April 16, 2008

Filed under: humor — windiarti @ 6:48 am
Tags: ,

 

Balonku

Pada suatu pagi di sebuah TK kecil, Indah menangis melihat balonnya tinggal 2 saja. Indah protes pada ibu gurunnya.

Indah :”Bu kenapa balonku tinggal satu?”

Ibu guru :Lho bukannya balonmu tadi hanya ada 2, terus meletus 1?

Indah : Tapi kata ibu tadi balonku ada lima. Tapi mengapa tinggal satu?

Ibu guru : Itu kan cuma lagu…

 Kucingku

Pada suatu hari Maria berkunjung ke rumah Yuli sepupunya, ketika masuk ke rumahnya Ia melihat seekor kucing milik Yuli. Maria bertanya “Yul, siapa nama kucingmu???

Yuli : Renata Putri Ayu Kusuma Dewi

Maria : “Panjang sekali nama kucingmu???? lalu bagaimana bila memanggilnya??”

Yuli : Panggil saja pus……

Maria :?????????

 

Filed under: pengalamanku — windiarti @ 6:06 am
Tags:

 

Perjalananku ke Goa Kiskendo

 

         Sewaktu liburan Paskah kemarin, aku dan teman-temanku mengunjungi Goa Kiskendo yang merupakan salah satu objek wisata yang terdekat dari daerah kami. Goa Kiskendo adalah salah satu objek wisata alam di daerahku yaitu Kulon Progo. Goa Kiskendo terletak di perbukitan Menoreh dan termasuk Dusun Sukamaya, Desa Jatimulya, Kecamatan Girimulyo, kira-kira 35 km dari Kota Yogyakarta.

        Kami memilih untuk berkunjung kesana karena daerahnya yang masih asri dan alami. Pertama yang dapat kita lihat sewaktu berjalan menuju goa adalah mulut goa yang sangat besar dan biasanya disebut Goa Kiskendo. Tak jauh dari Goa Kiskendo kami melihat ada mulut goa lain yaitu Goa Sumitro, Goa Sumitro terletak kira-kira 50 meter sebelah barat dari mulut Goa Kiskendo. Di dalam goa terdapat stalaktit dan stalakmit sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan terutama kami, walaupun sering melihatnya tapi kami tak bosan-bosan melihatnya. Di dalam goa ini terdapat aliran sungai kecil yang berhubungan dengan Goa Kiskendo.

        Ada pula Grojogan Sewu disebelah tenggara mulut Goa Kiskendo, grojogan ini tingginya 15 sampai 20 meter. Tak jauh dari Goa Kiskendo, kami bias melihat Bukit Krengseng walaupun tampak dari kejauhan. Bukit krengseng adalah adalah bukit yang tak jauh dari Goa Kiskendo, gunung ini unik karena puncaknya seperti gapura atau biasa disebut juga watu gajah karena dari sisi tertentu tampak seperti gajah.

        Hal lain yang kami kagumi dari Goa Kiskendo adalah letaknya yang dikelilingi oleh gunung-gunung yang tinggi, ada satu tempat dimana bila kita melihat kesegala arah akan tampak banyak gunung. Tempat ini dinamakan Pagar Gunung. Salah satu gunung itu adalah Gunung Kelir, gunung ini terjadi dari batu kapur yang karena proses erosi menjadikannya tampak seperti kelir atau layar yang jaraknya sekitar 4,5 km dari Goa Kiskendo.

        Bagi yang gemar berkemah, di dekitar goa ada tempat untuk berkemah yang masih asri. Tentu saja akan sangat menyenangkan bila bisa menghabiskan waktu untuk berkemah disana. Tetapi waktu itu aku dan teman-teman hanya menimati indahnya pemandangan dan segera pulang sebelum sore hari.

 

Bunda Teresa

Filed under: tokoh — windiarti @ 5:58 am
Tags: ,

 

Bunda Teresa

 

         Bunda Teresa adalah seorang wanita yang memberikan hatinya untuk melayani orang-orang miskin dengan cinta kasih. Ia dilahirkan di Skopje, Albania pada tanggal 26 Agustus 1910. Bunda Teresa adalah anak tunggal dari pasangan Nikola dan Drane Bojaxiu.

       Pada umur 18 tahun, Ia bergabung dengan sebuah komunitas biarawati Loreto di India. Ia memulai karyanya dengan mengajar pada St. Mary’s High School di Kalkuta. Di sana ia mengajar Geografi dan Katekisasi. Pada tahun 1944 ia menjadi kepala sekolah St. Mary.

          Pada oktober 1950, Bunda Teresa memulai ordonya sendiri yaitu “Diosecan Congregation of The Calcuta Diocese” tapi kemudian berubah menjadi Missionaries of Charity, yang misinya adalah memberikan perhatian untuk “Si lapar, Si telanjang, Si gelandangan, Si pincang, Si buta, Si lepra, dan merasa tak diinginkan, tak dicintai, tak diperhatikan dalam masyarakat, orang yang telah menjadi beban bagi masyarakat dan ditolak siapapun.

Semula pelayanan yang dimulai dari melayani 12 orang kemudian berkembang menjadi melayani ribuan orang. Bahkan 450 pusat pelayanan tersebar di seluruh dunia untuk melayani orang-orang miskin dan terlantar.

         Berkat baktinnya bagi mereka yang tertindas, Bunda Teresa mendapat berbagai penghargaan kemanusiaan. Penghargaan itu antara lain; Ia menerima Jhon XXXIII International Prize for Piece (1979), Pandit Nehru Prize (1972), Templeton Prize dari Pangeran Edinburgh dan puncaknya ia mendapatkan Nobel Perdamaian pada tahun 1979 dan hadiah itu Ia gunakan untuk memberi makan orang-orang miskin yang ia rawat.

        Begitu mulia Bunda Teresa dalam mengabadikan hidupnya untuk orang miskin. Meskipun Ia sudah wafat pada tanggal 5 September 1997 dalam usia 87 tahun, tapi jasa-jasa dan kebaikannya takkan terlupakan.

 http://id.wikipedia.org/wiki/Bunda_Teresa

 http://biokristi.sabda.org/terpanggil_bagi_kaum_miskin_kisah_singkat_pelayanan_bunda_teresa